Tanda-tanda vital
A.
Tanda-tanda
Vital
Ada empat tanda vital utama secara
rutin dipantau oleh para medis dan penyedia layanan kesehatan adalah suhu
tubuh, denyut nadi, laju pernapasan dan tekanan darah.
1. Pengukuran suhu tubuh
Suhu
tubuh sesorang normal bervariasi tergantung pada jenis kelamin, aktivits
buru-buru ini, makanan atau konsumsi cairan, dan pada wanita, tahap siklus
menstruasi. Suhu tubuh normal dapat berkisar antara 36,5 °C – 37,2 °C atau setara dengan 97,8 °F – 99 °F
2. Pengukuran denyut nadi
Denyut
nadi adalah pengukuran denyut jantung, atau berapa kali jantung berdetak per
menit. Dalam mendorong darah arteri ke seluruh tubuh. Mengukur denyut nadi
tidak hanya berguna untuk mengukur detak jantung saja, tetapi juga dapat
menunjukkan irama jantung
3. Respirasi pernapasan
Tingkat
respirasi adalah jumlah pernapasan seseorang per menit. Tingkat biasanya diukur
ketika seseorang berisrahat denan menghitung berapa kali dada meningkat selama
satu menit. Pernapasan dapat meningkat karena demam atau karna penyakit dan
kondisi medis lainnya. Ketka memeriksa pernapasan penting juga diperhatikan
apakah seseorang memiliki kesulitan bernapas.
4. Tekanan darah
Tekanan
darah diukur dengan alat pengukur tekanan darah yang disebut dengan tensimeter
dan stetoskop, tekanan darah merupakan kekuatan darah mendorong dinding arteri.
Setiap kali jantung berdetak memompa darah melalui arteri ke seluruh tubuh.
B.
Alat
dan Nilai normal tanda-tanda vital
1. Tekanan darah
Pemeriksaan
tekanan darah dilakukan dengan menggunakan stateskop dan tensimeter, adapun
ukuran tekanan darah dibagi menjadi dua yaitu sistole dan diastole. Tekanan
sistolik menunjukkan tekanan darah di dalam arteri pada saat jantung
berkontraksi untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh, sedangkan tekanan
diatolik menunjukkan tekanan darah di dalam darah pada saat jantung bersirahat
untuk mengisi darah dari seluruh bagian tubuh.
Nilai
normal tekanan darah
·
Bayi
: 70-90/50 mmHg
·
Anak
: 80-100/60 mmHg
·
Remaja
: 90-110/66 mmHg
·
Dewasa
muda : 110-125/60-70 mmHg
·
Dewasa
tua : 130-150/80-90 mmHg
Catatan
:
·
Hipotensi
90/60 mmHg : kurang dari
·
Normal
mmHg :
90-120/60-80
·
Pre
hipertensi mmHg :
120-140/80-90
·
Hipertensi
stadium 1 mmHg : 140-160/90-100
2. Denyut nadi
Pengukuran
denyut nadi dilakukan dengan dua cara yaitu auskultasi menggunakan stateskop
dan palpasi menggunakan jari, yang
metodenya sama dengan cara ditekankan pada nadi dan dihitung selama 60 detik.
Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada arteri radialis (pergelangan
tangan) arteri brakialis (siku), arteri karotis (leher), arteri poplitea (belakang
lutut) atau arteri dorsalis pedis ( kaki). Pengukuran ini juga bermanfaat untuk
menentukkan irama dan kekuatan nadi.
Nilai
normal denyut nadi
·
Bayi
: 120-130 x/mnt
·
Anak
: 80-90 x/mnt
·
Dewasa
: 70-80 x/mnt
·
Lansia
: 60-70 x/mnt
Catatan :
·
Takikardia
(nadi di atas normal) : lebih
dari 100 x/mnt
·
Bradikardia
: kurang
dari 60x/mnt
3.
Suhu
tubuh
Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan dengan menggunakan alat
pengukur suhu (termometer) yang diletakan pada beberapa tempat pengukuran
kemudian dilihat angka yang ditunjukkan oleh termometer sebagai hasil
pemeriksaan suhu, adapun tiga tempat yang biasa digunakan adalah oral, aksila
dan
Nilai normal suhu tubuh
·
Normal
: 36,6 °C – 37,2 °C
·
Sub
febris : 37 °C – 38 °C
·
Febris
: 38 °C – 40 °C
·
Hiperpireksis
: 40 °C – 42 °C
·
Hipotermi
: kurang dari 36 °C
·
Hipertermi
: lebih dari 40 °C
Catatan :
·
Oral
: 0,2 °C – 0,5 °C lebih rendah dari suhu rektal
·
Axila
: 0,5 °C lebih rendah dari suhu oral
4.
Laju
pernapasan
Pemeriksaan laju pernapasan dilakukan dengan cara menghitung
pergerakan dada yang dihitung selama 60 detik.
Nilai normal laju pernapasan
·
Bayi
: 30-40 x/mnt
·
Anak
: 20-30 x/mnt
·
Dewasa
: 16-20 x/mnt
·
Lansia
: 14-16 x/mnt
Catatan :
·
Dispnea
: pernapasan yang sulit
·
Tadipnea
: pernapasan lebih dari normal (lebih
dari 20 x/menit)
·
Bradipnea
: pernapasan kurang dari
normal (kurang dari 20 x/menit)
·
Apnea
: pernapasan terhenti
·
Ipnea
: pernapasan normal
C. Cara pemeriksaan vital
a.
Pengukuran
tekanan darah
·
Pemeriksa
berada disebelah pasien
·
Memberi
penjelasan mengenai pemeriksaan tekanan darah
·
Menempatkan
penderita dalam kedaan duduk/berbaring dengan lengan rileks, sedikit menekuk
pada siku dan bebas dari tekanan oleh pakaian
·
Menempatkan
tensimeter dengan membuka aliran air aksa, mengecek saluran pipadan meletekan
meteran secara vertikal
·
Mempersiapkan
stetoskop dengan corong bel yang terbuka
·
Memsang
manset sedemikian rupa sehingga melingkari engan atas secara rapi dan tidak
terlalu ketat, 2 cm di atas fossa cubuti dan bagian balon karet yang menekan
tepat diatas arteri brachialis serta sejajar dengan jantung.
·
Memastikan
pipa karet tidak terlipat atau terjepit manset
·
Meraba
pulsasi arteri brachialis di fossa cubuti sebelah medial
·
Menutup
katup pengontrol
·
Dengan
tiga jai meraba pulsasi arteri brachilalis pompa manset dengan cepat sampai 30
mmHg diatas hilangnya pulsasi
Menurunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai pulsasi
arteri teraba kembali melaporkan hasil sebagai tekanan sistolik palpotir
·
Mengambil
stetoskop dan memasang corong bel pada tempat perabaan pulsasi
·
Memompa
kembali manset sampai 30 mmHg di atas tekanan sistolik palpotoir
·
Mendengarkan
melalui stetoskop, sambil menurunkan perlahan-lahan ( 3 mmHg per detik ).
Melaporkan saat mana mendengar bising pertama sebagai tekanan sistolik
·
Melanjutkan
penurunan tekanan manset sampai suara bising yang terakhir sehingga setelah itu
tidak terdengar bising lagi sebagai tekanan darah diastolik
·
Apa
bila ingin diulang tunggu minimal 30 detik
·
Melepas
manset dan merapikannya
·
Dapat
melaporkan hasil tekanan sistolik dan diastolik
b.
Pemeriksaan
nadi
·
Meletakan
lengan yang akan diperiksa dalam keadaan rileks
·
Menggunakan
jari telunjuk dan jari tengah untuk meraba arteri radialis
·
Menghitung
frekuensi denyut nadi minimal 15 detik
·
Melaporkan
hasil frekuensi nadi dalam satu menit
c.
Pemeriksaan
suhu badan
·
Membersihkan
dengan tissu atau cucilah dalam air dingin bila disimpan dalam desinfektan
serta bersihkan dengan lap bersih
·
Memegang
ujung termometer yang tumpul dengan ibu jari dan jari ke dua, turunkan tingkat
air raksa sampai angka 35 °C
·
Membuka
lengan pasien dan membersihkan keringat
pasien dengan handuk yang kering / tissu
·
Menempatkan
ujung termometer yang berisi air raksa pada apex fossa aksillaris kiri dengan
sendi bahu adduksi maksimal lalu menurunkan lengan dan silangkan lengan bawah
pasien ke atas dada, sedangkan pada anak pegang tangannya dengan lembut
·
Menunggu
sampai 3-5 menit kemudian dilakukan pembacaan
·
Mengangkat
termometer dan bersihkan dengan soft tissu/lap bersih dengan gerak rotasi
·
Menurunkan
tingkat air raksa ≤ 0 °C
·
Mencuci
tangan dan menginformasikan ke pasien dan catat hasil pemeriksaan pada buku.
d.
Pemeriksan
pernapasan
·
Meminta
penderita melepas baju ( duduk atau baring )
·
Melakukan
inpeksi atau melakukan palpasi dengan kedua tangan pada punggung/dada untuk
menghitung gerakan pernapasan selama 1 menit gerakan naik (inhalasi) dan turun
dihitung 1 frekuensi napas
·
Melaporkan
hasil frekuensi nafas per menit
Komentar
Posting Komentar